rip Freedom Project: August 06, 2006

Saturday, August 12, 2006

SEANDAINYA...

Belum lama ini saya mengikuti suatu acara yang sangat inspirational ( maksudnya adalah semua speaker adalah pelaku yang walk the talk, bukan omdo kebanyakan teori, seperti pengamat pengamat yang selalu memperkeruh kolam yang sudah lama tidak dikuras...), salah seorang yang didaulat untuk sharing pengalaman suksesnya adalah seorang dai yang sukses sebagai pebisnis yang credible, dicintai umatnya dan diberkati YMK dengan segala kelimpahannya.

Sharing beliau menjadi refleksi saya weekend ini, dan berandai andai 5 hal yang
menjadi pegangan kunci beliau juga bisa menjadi kunci bagi saya untuk membuka cita cita kami sekeluarga, dan tentunya bisa menjadi bahan pertimbangan buat teman sekalian.

Beliau menandaskan dengan cermat bahwa yang disebut UNTUNG dalam berusaha atau berbisnis adalah :

01. Bila / Seandainya bisnis kita menjadi amal bakti kita, maksudnya buat tabungan di dunia lain. Intinya adalah Kematian adalah sesuatu yang pasti, eksak, semua akan mengalami tanpa kecuali da
n tanpa bisa diatur dan direncanakan. Karenanya apa yang kita kerjakan harus lah sejalan dengan prinsip investasi, invest lah yang baik. Karena jika tidak sekarang, kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok ( serem juga ya, kalau kita renungkan....jangan kebiasaan boong deh ....amsyong dan jeblok tabungan kita )

02. Bila/ Seandainya dengan bisnis kita NAMA kita menjadi lebih baik dan kredibel, bisnis adalah kehormatan, bukan uang dan untung materi semata.Demikian tutur beliau, yang nempel benar dalam benak saya.Apa manfaatnya jika materi yang kita kumpulkan menjadi aib dikemudian hari karena tingkahlaku bisnis kita (KPK makin galak nantinya, semoga tidak takut dengan racun....)

03. Bila/ Seandainya dengan bisnis, KUALITAS DIRI kita dibangun menjadi lebih.
Hari ini lebih baik dari kemarin, jikalau hari ini sama dengan kemarin artinya Rugi (kena interest so
alnya, maklum SBI masih diatas 10%), kalau hari ini lebih buruk dari kemarin artinya malapetaka.

04. Bila/ Seandainya dengan bisnis, kita bisa menjalin silahturahmi, artinya makin banyak yang menjadi teman kita, makin banyak yang mengenal dan mencintai kita serta sebaliknya.
Konsekuensi dari poin ini adalah jika kita di cintai maka segala ilmu, pengalaman, modal,kekuatan,serta kerabat mereka akan menjadi milik kita juga. Sinergi akan terjadi deng
an dahsyat karena trust.

05. Bila/ seandainya dengan bisnis, kita bisa membuat orang lain juga untung, bisa membuat orang lain juga lebih baik dan sejahtera. Kesuksesan kita diukur dari berapa banyak saudara
kita yang hidup dan bisnisnya lebih baik dari hari kemarin, dan sukses kita adalah sukses orangtua kita yang mendidik kita, sukses kita adalah sukses mentor, guru kita.
(Ayo
himpun dana buat guru guru kita, biar sedikit lama lama menjadi bukit)

Yang membuat saya tergetar ketika beliau menutup sharingnya dengan mengatakan seandainya dengan bisnis kita, ke lima hal tersebut sejalan, maka seluruh muka bumi dengan kelimpahannya kan bertekuk lutut dihadapan kita.

Ampun ampun, bisnis apa ya...........Bagi bagi sharing dong ,yang punya bisnis yang bisa membangun kualitas diri sejalan dengan meningkatnya kantong ( baik di dunia ini maupun dunia lain )

Amin amin, kok jadi khotbah minggu ini ( niru khotbah mudah, walk the talk proses belajar terus menerus )

Tuesday, August 08, 2006

Longevity Series from Dr Ross Walker

Longevity series

No 2

"It's your genetics that loads the gun and your environment that pulls the trigger". One of the most straightforward longevity principles is to select the right relatives.

If you have a family history of longevity, that is a great place to start on your quest for a long and healthy life. Unfortunately some people with this family history then have the mistaken belief that they are bullet proof and at times play Russian roulette with their lives.


No 3:

Location, Location, Location:

Not only does it seem wise to pick the right relatives but also to pick where you live. The world champions of longevity are the Okinawans from Japan.

This small island has the highest proportion of centenarians than any other region of the world. Interestingly, when a group of Okinawans moved to Brazil, their average longevity dropped by around seventeen years.

No 4:

The Preventative Assessment:

The best treatment of all modern diseases is not to get them in the first place. Even if you have lousy genetics, early screening can detect the potential problem and in our modern medical world we now can offer you very effective preventative treatments.

From the colonoscopy to remove pre-malignant bowel polyps, mammography to detect early breast cancer through to sophisticated coronary CT scanning and arterial screening to detect vascular disease, most conditions can be prevented.

No 5:

You Are What You Eat:

The only scientifically proven longevity principle is calorie restriction. Although I am not an advocate of the severe calorie restriction practised by a small, not so happy bunch of zealots, I strongly suggest you reduce your daily intake by eliminating unnecessary foods, cutting back on the size of your meals and replace those sugary based fluids (soft drinks, commercial fruit juices) with other fluids, especially water.


Good health,

Dr Ross Walker