rip Freedom Project: September Reflections

Saturday, September 20, 2008

September Reflections

September mempunyai banyak 'sign' untuk keluarga kami, tahun ini merupakan pensyukuran 19 tahun kebersamaan kami dalam berumah tangga. September juga merupakan bulan dimana pasangan hidup saya berulang tahun. September juga merupakan bulan berkah bagi kami dimana bisa berbagi dengan sesama kami di dalam lingkungan yang sangat terbatas.Tetapi juga September adalah Bulan Baru / Tahun Baru Fiskal didalam bisnis keluarga kami.

Ngomong ngomong " Baru " , banyak mengandung makna..."lama" atau yang
'telah lewat' adalah lawan katanya... tahun fiskal 2007/2008 baru saja berlalu, kini kita memasuki tahun fiskal 2008/2009 yang baru...apa pengharapan kami, apa ekspektasi kami...apa yang telah kami capai.... apa yang belum dapat kami wujudkan.... itulah pemikiran di malam minggu ini .. sambil menunggu si kecil tertidur bersama maminya.

Menengok kamus wikipedia , kami menemukan bahwa yang namanya
Human self-reflection is the capacity of humans to exercise introspection and the willingness to learn more about our fundamental nature, purpose and essence. The earliest historical records demonstrate the great interest which humanity has had in itself. Human self-reflection invariably leads to inquiry into the human condition and the essence of humankind as a whole.
Jadi kemampuan kita untuk melihat balik dan kerelaan untuk belajar adalah kunci dari refleksi diri untuk menuju keadaan yang lebih baik .

Setelah te
rdiam selam 15 menit, sambil melihat gambar gambar yang dikumpulkan lewat internet, disitu lerlihat dengan jelas bahwa kesemuanya merupakan cermin dari diri sendiri, apa keadaan dan fakta saat ini.
Beberapa resolusi pribadi terbersit bahwa pada tahun mendatang
akan kami songsong dengan impian baru yang lebih bertanggung jawab, etos kerja yang lebih bertanggung jawab, fokus dan mengurangi distraksi distraksi yang tidak perlu, hidup yang lebih sederhana dan simple, pengaturan waktu pribadi yang lebih bertanggung jawab, mengandalkan spiritualitas secara lebih bertanggung jawab ketimbang kesombongan akan kemampuan diri sendiri,lebih 'care dan generous' sebagai perwujudan kasih sayang dan kepedulian Sang Gusti Allah pada kami juga.

Perbaikan dan tekad ini disertai keyakinan bahwa 'segalanya akan didapatkan pas pada waktuNya' dan indah pada waktuNya juga.
Dengan berkahNya kami songsong September ini dengan 'semangat iman dan kerja' yang lebih bertanggung jawab.
Deo Gratias