rip Freedom Project

Wednesday, May 13, 2009

Happy BDay Mark

Kaku rasanya setelah hampir 3 bulan terakhir, tidak menulis refleksi (apakah itu self awareness maupun social awareness), kelincahan kata kata di tuts mandeg, dan kebanyakan bengong....eh taunya ketika melihat tanggalan ....besok tanggal 14 Mei.....Bagi kebanyakan orang di Indonesia ...tanggal ini merupakan tanggal kelabu ,yang mungkin akan senantiasa membekas kaku sampai akhir hayatnya.... tapi disisi lain tangal ini 24 tahun silam merupakan tanggal kelahiran dari The Most Influencial Person in The World 2008...versi Times Magazines. Lahir dari sepasang suami istri keturunan Yahudi, sang ayah seorang dokter gigi dan sang ibu berprofesi sebagai dokter, Mark Zuckerberg di besarkan dilingkungan Dobbs Ferry, New York.

Tulisan ini bukan lah biografi, ataukah yang sebangsanya, tetapi we just step back to look what we do...everyday, every minute....betapa besar impak dalam kehidupan insan metropolitan di kota besar hampir seantero jagad....lunch time sosialita banyak berembuk dan berfoto foto... setengah jam selesai acara ... action telah terpublish di fesbuk, fesbuk dan sekali lagi fesbuk.

Menilik kata face... itukan diri sendiri...narcism tumbuh subur,,,, Dale Carnagie ,Les Giblin berkoar koar dari 50 tahun silam... melalui How To Win Friends.. dan Skill with Peoplenya.. tidak mampu mengalahkan seorang belia 24 tahun yang menjual 1,6% sahamnya senilai US$ 240,000,000.00 yang artinya nilai dari sebuah pemahaman tentang manusia dan bisa diolah dengan benar sehingga aktualisasi dirinya terpenuhi dihargai sebesar US$ 15,000,000,000.00.

Tak heran jika Abaham Maslow menempatkannya dipucuk dari piramida kebutuhan manusia, dan Mark yang mendapatkan nilai 100 perfect . Mark bukan saja hanya tau dan mengerti tapi mengolahnya dengan tingkat kecerdasan dan seni yang luarbiasa, sehingga kita semua sekarang ada dalam alam penciptaan nya.
Tahu dan
mengerti hanyalah average things in life.... but to create tools is extra ordinary.
Seorang Bill Gates , seorang Presiden, bahkan pelajar SD pun menggunakannya.

Tulisan ini hanyalah ungkapan terima
kasih dari nobody kepada seseorang yang sangat saya respect yang bisa mempengaruhi kehidupan begitu banyak insan di seantero jagat.

Happy Birthday, Mark

Friday, February 13, 2009

Will Your Life Work the Way You Want It to in 2009?


Is your life working?

As I mentioned earlier, 2009 may bring greater uncertainty and more unsettling economic news than recent years, but these circumstances should compel us to take a deep breath, and pause to think about our lives.

When things happen in the world that seem so far beyond our individual control, it can feel unsettling.

Don't give up on your goals and dreams just because "the time isn't good"... you can still make 2009 the year you uncover a whole new you for the better!

Even in tough times, you get to decide how to respond to certain conditions, opportunities, and outcomes--both good and bad.

Life will always be a series of choices and YOU get to decide on what will move you closer to your goals, or farther away from them. External forces will always be part of the equation, even during the good times when the world is thriving.

When people ask me about the single most important ingredient to success, I always share the same response: realizing what's making you achieve success, and then realizing what is stifling your success.

Sometimes recognizing the things that are NOT working in your life can be painful, yet VERY powerful to shaping the life you want.

Don't try to rationalize them, make excuses for them, or hide them. This is when it's even more critical to take personal inventory and evict those excuses, rationalizations, and hidden habits that don't serve you. These things will keep you from the life you want to be living. Let me give you some examples. Ask yourself if you relate to any of these questions:

Do you want to be active, fit, and strong? Then you have to stop making excuses about your weight, diet choices, and lack of exercise.

Do you want to be in a loving relationship based on friendship and respect? Then you have to stop rationalizing why you and your partner are not communicating well.

Do you want to embrace Monday mornings and feel excited about going to work every day? Then you have to stop hiding your true passions and go after whatever it is you really want to be doing day in and day out.

Do you want to lose the debt forever? Then you have to stop ignoring your spending habits and get real about a creating budget that will pull you out of debt and allow you to reach financial freedom.

Do you want to feel more connected to the people in your life, such as your children, friends, and colleagues? Then you have to stop complaining about your poor relationships and figure out why you don't feel as connected as you'd like to be.

These things can be painful to look at because the truth is that you have to do something about them in order to make it work in your life.

You'll have to say no to the second helping of dinner and the dessert to follow and go through the awkward stage of getting into shape... You'll have to confront your partner about the areas that need work... You'll have to get past fears about changing your job or professional path... You'll have to cut back on your spending and be frugal... You'll have to take a good hard look at your personal relationships and perhaps consider your own shortfalls and weaknesses in communicating your needs and concerns.

Plain and simple, you will have to do something uncomfortable.

Successful people don't waste time in denial (or complain or make excuses for that matter). They face situations like a warrior. They look for the warning signs, they find out why things aren't working, and they go about fixing them- even when fixing requires problem solving, hard work, risk, and a level of uncertainty.

It's okay to identify a problem even though you haven't a clue about how to go about solving it right away.

The first step is just recognizing the issue, and then having faith that you'll figure it out with careful attention to it. That's how successful people live--in constant focus on goals, on results, on problem solving, and on the actions that get them to where they want to be.

Following are three things to do constantly in pursuit of your goals and dreams, however big or small:

  • Awareness: Keep your awareness on the feedback you are getting from life and decide to address the situations immediately. Don't bottle up feedback, cast it aside, and avoid it like you would a pile of dirty laundry or a stack of unopened bills. Life tells you things every day. Do this. Don't do that. Think about this. Try me. Forget that. We live in a world that seemingly encourages us to live on autopilot. Successful people fly manually every day and so should you. When those feedback signals come in, listen to them and use them in planning your next step.
  • Commitment: Commit to finding out why things aren't working and learn what will fix them. Once you start the process it will be much easier to continue. Nothing fruitful stems from inaction.
  • Trust: Trust that making changes to the situation will ultimately bring about the best results. Sure you might go through a bit of discomfort during the change, and some unlikely or unwanted outcomes, but in the end you will triumph!

So are you ready to admit the things that just are not working out?

Make a list of the things in your life that are working against your success and ask how the situation can be improved. Commit to tackling just one of those issues and be brave!

If you need help organizing those "things" in your life, try using the following list of categories. I recommend reflecting on each of the 7 areas and ask yourself, what's not working here in each one and then brainstorm 3 potential solutions.

1.) Financial Goals, 2) Career/Business Goals, 3.) Free Time/Family Time, 4.) Health/Appearance Goals, 5.) Relationship Goals, 6.) Personal Growth 7.) Making a Difference

Remember, by facing what is not working, you can only improve your life!

© 2009 Jack Canfield

Friday, December 12, 2008

Pre 2009 : En or Dis CouragementS ???

Beberapa waktu berselang di awal bulan Desember, sebuah telpon datang dari almamater yang mengundang alumni untuk berbincang bincang mengenai strategi, masukan maupun penyempurnaan kurikulum untuk fakultas bisnis, dimana saya dibesarkan dan dimatangkan,masa depan sangat tinggi dinamikanya sehingga seringkali tidak tertangkap oleh kurikulum dasar pendidikan bisnis, terlebih jika para 'mentor' penganut texbook thinking era 2000an. Banyak yang berubah dalam peta dunia usaha, dari sisi regulator sebagai juri dilapangan maupun pelaku bisnis baik yang menjadi joki maupun pebisnis tulen, semuanya berubah dan berkembang, ada kearah yang lebih positif maupun ada pula yang menukik negatif, semuanya berubah. Sampai penonton nya pun berubah ... yang notabene para pengamat dan analis, yang getol menulis dan berbicara dimedia elektronik, yang pada akhirnya saking sering dan getolnya mereka berucap terbentuklah 'public opinion' .

Dalam waktu singkat, semua BERUBAH, tahun 2007 eforia dunia keuangan berubah menjadi tangisan di tahun 2008, dan dalam hitungan hari 2009 sudah di depan mata.
Beberapa sum
ber yang dapat dipercaya, berdiskusi melalui multi back ground dibanyak kesempatan, dan saya pikir ini ada baiknya juga disharing pada almamater, bahwa sebenarnya dalam menyikapi situasi yang demikian dinamis nya, ada beberapa elemen dasar yang perlu dikaji dan dimatangkan oleh pihak fakultas, selaku produsen sarjana sarjana bisnis.

Salah satu elemen dasar yang perlu di cermati adalah apakah para sarjana bisnis kita dibekali dengan landasan dan praktek magang yang kuat sebagai 'enterpreneur ' ???
Jiwa w
irausaha merupakan salah satu sikap dasar yang selayaknya dimiliki seorang sarjana bisnis, apakah konsep dan pengertian wirausaha sudah dimengerti secara benar dan bisa dijiwai oleh seseorang yang mengambil jurusan bisnis ?
Apakah kita terdidik oleh suatu kultur , untuk dengan segera bisa membuat curriculum vitae yang wah , yang digunakan untuk melamar ke berbagai korporasi besar ?
Apakah mental kita dididik untuk menyikapi pelbagai penolakan yang merupakan makanan sehari har
i dalam berbisnis ?
Apakah kita menjadi seorang sarjana bisnis yang frustasi , karena setiap hari dijejali oleh pemberitaan
phk global yang semakin menggurita di pelbagai belahan dunia ?
Ataukah kita akan menyikapi dengan membangun kerjasama dan kreativitas agar bisa survive dalam bada
i perubahan ditahun tahun mendatang ?
Atauka
h kita memiliki sikap status quo yang menunggu situasi menjadi reda dan aman, baru kita bergerak ?
Masih banyak sikap dan pilihan yang bisa kita ambil dalam situasi ini, lihatlah ilustrasi kreatif yang didownload dari berbagai blog dan tulisan rekan rekan dari berbagai negara, seorang wanita dengan kreativitas ekstrim memilih untuk mendapatkan kesempatan menjadi seorang penyemprot dengan gaya nya yang khas, ilustrasi lain seseorang berpikir keras untuk menemukan cahaya / ide tertentu, yang lain menggambarkan bahwa disamping pengetahuan dan semangat perlu pula memiliki hasrat yang membara untuk menjadi seorang wirausahawan,biz'man with heart - istilah kerennya.
Banyak sem
inar dan kursus kursus diluar sekolah formal,yang mendidik agar sesorang menjadi seorang enterpreneur yang tangguh dan berhati mulia .
Mengapa ti
dak dari awal kampus kita menyediakan satu basis yang kuat , sebagai landasan jiwa bagi mahasiswanya, agar begitu terjun dimasyarakat , kita memiliki sarjana fresh graduate yang tangguh dan tidak cengeng dalam persaingan yang kian dahsyat ini.

Viva Almamater

Thursday, October 09, 2008

Credit Crunch

Dalam Encarta Dictionary 'crunch' mengandung makna crisis dan decisive moments...action must be taken.Kamus sederhana ini memberikan inspirasi besar dalam perjalanan karir di pasar modal ... ditengah suspended market in the break time... dibuka lagi primbon investasi dasar The Tao of WB....chapter 76 yang berbunyi ' when proper temperament joins up with proper intellectual framework, then i get rational behaviour' selanjutnya disambung dengan apa maksudnya proper temperament, WB berucap..the best temperament for good investing is to be GREEDY when others are SCARED and scared when others are greedy.Inilah yang akan disimak selalu artikel ini meluncur di keyboard laptop sambil menulis ngalor ngidul sampai jemputan Lunch datang.
Situasi
semenjak kredit perumahan di negri Paman Sam meledak, memaksa sejumlah pakar dan konglomerat keluar dari zona nyaman, semua heboh dan semua mata melihat whats going on in the market...setiap hari new lows and new issue,,, big issue,,,, unbelievable issue.

Percuma membahas skema solusi permasalahan raksasa yang membelit 5
benua ini dan pesan apa yang mau saya simak,,, sebenarnya sangat sederhana.
Seperti kita tonton setiap hari di media elektronik dan media cetak... iklan iklan pengembang real estate,
iklan discount dari hyper store, tawaran kredit yang kurang bertanggung jawab, dan masih banyak kemudahan kemudahan yang sebenarnya adalah asal muasal racun dari krisis makro ini.
Dalam obrolan dengan sejumlah rekan, siapa sih yang tidak tergiur dengan rumah baru, rumah mewah yang tidak terkena banjir selagi Jakarta dikirim hujan terus menerus, siapa sih yang tidak ter
giur dengan New Alphard 2008 yang sangat nyaman bila bepergian dengan keluarga, mata selalu tidak salah dalam memilih.
Kemudahan da
n kemampuan untuk men generate pendapatan itulah yang sering dilupakan....gampang membeli sulit membayar... itulah gambaran subprime mikro dari masing masing wajah pribadi kita.
Lihat foto kawan
kita M Ali yang menjadi headline foto diseantero jagat mulai dari Yahoo sampai Bisnis Indonesia....luar biasa ekspresi nya.

Tadi malam sewaktu diskusi dengan sejumlah kolega , betapa besar magnitude krisis ini akan berdampak
pada kehidupan mikro... yang kebanyakan masih belum menyadari ... mereka hanya berpikir ini adalah masalah para spekulas dan invetor pasar modal saja...sampai sampai salah seorang kolega kami marah marah ketika ada yang tertawa ditengah kami berkumpul sambil diskusi..no smile for the crisis..do u know what going on, my friends....

Greedy when others scared,and vise versa, peluang senantiasa menyambut bagi yang siap dan mencari.... Ban
tulah bagi yang siap ... dan lewat lah bagi yang bengong...Mudahan mudahan daras 7 hari 6 malam dari Sri Paus didengar dan beroleh berkah bagi yang memohon....

Tingkatkan energi dan semua kemampuan berusaha ditengah spiral ekonomi yang memutar kebawah....itulah yang membuat ditengah siang bolong jam istirahat pada market yang suspended ..buku Tao of Warren Buffet kembali dibuka halaman demi halaman... ibarat makan buah setelah melewati hari yang melelahkan... nyus rasanya

Friday, September 26, 2008

When Success is Slow, What Can I Do ?


When Success is Slow

But first, let's get one thing straight...

When we admire someone else's success, o

Pop Quiz: Can success be sped up? Is there an antidote to slow outcomes despite arduous planning and actions taken? What is the secret for seeing huge results right now?!

I get versions of these questions frequently from people who feel frustrated at sluggish progress in their success journey - despite all the know-how and principles they rigorously employ.

r even our own, we often focus on the end result and not so much on the effort, time, discipline, and setbacks that it took them to get there.

This can often cultivate unrealistic expectations and frustrations, especially the idea that overnight success can happen through careful strategy and execution of sound advice.

Truth be told, success typically follows a series of little events and achievements that include a few disappointments along the way, which challenges everything about you to the core--your stamina, courage, integrity, and even your willingness to keep going.

If you focus on what's not working, guess what: You're likely coming from a place of aggravation as your mind wraps around all that is wrong. You may even have negative thoughts like "I'm not good enough," "It will never work," or "Something must be wrong with me."

What this does mentally is engender more of these counter-productive feelings. And given what we know about the Law of Attraction, you attract what you are feeling. Negative experiences, people, and results will beget more negative experience, people, and results. There's not much success in that.

The key, then, is to focus on what IS working.

To do so, I recommend two simple practices: journaling and meditation.

Maintaining a journal (I call it an Evidence Log, Results Journal, or Gratitude Journal) is a great way to steer your attention to the positive and it helps to continually renew your vision for yourself. Start each day with reflections on what you are grateful for in your life (list them out!) and end each day with notes on what went right (again, write them down), however small.

Meditation can be a powerful tool for arriving at solutions to problems and shifting your attitude so you can attract success sooner rather than later.

The magic of meditation is its ability to essentially shut down the outer layer of your judgmental, highly-critical brain and allow your unconscious mind to take over. This is where you enter a deeper state of inner peace and joy, tapping into a higher level of creativity that will help usher in the results you want.

Through the practice of meditation you will begin to become even more aware of your subtle intuitive impulses, insights, ideas, emotions and inspirations.

Don't know how to meditate? Lots of books and materials are available to guide you this practice. It's easier than you think.

Okay, let's say you're doing ALL these things,
but you still aren't happy with your results...

Then, I'll ask you: Are you taking real ACTION? You may be taking the actions you are used to taking. But therein lies the problem: if you keep doing what you've already done then you'll keep getting what you've always gotten. It's a matter of practicing some new behaviors. Shake things up a bit and see if you can take new actions or modify existing ones.

Remember the Rule of 5. Every day do five specific things that take you toward your goal. Change up the five actions regularly and be open to feedback so you know when you're off course.

Lastly, I want to remind you about patience.

It's natural to underestimate how long a certain goal can take, especially a profound one. When I set a goal to become a millionaire, the year was 1983. How long did it take? Eleven years. It took time for Chicken Soup for the Soul to hit the bestseller lists. You could say our tenure on the New York Times list was more than a decade in the making. That's a lot of patience for someone who initially wanted overnight success.

So, yes, patience is a virtue. But keep at it, and in time, you'll be only one week, or one day away from your ultimate success.

Remember... be grateful, reflect on what IS working and continue to take ACTION!

Jack Canfield 2008

Saturday, September 20, 2008

September Reflections

September mempunyai banyak 'sign' untuk keluarga kami, tahun ini merupakan pensyukuran 19 tahun kebersamaan kami dalam berumah tangga. September juga merupakan bulan dimana pasangan hidup saya berulang tahun. September juga merupakan bulan berkah bagi kami dimana bisa berbagi dengan sesama kami di dalam lingkungan yang sangat terbatas.Tetapi juga September adalah Bulan Baru / Tahun Baru Fiskal didalam bisnis keluarga kami.

Ngomong ngomong " Baru " , banyak mengandung makna..."lama" atau yang
'telah lewat' adalah lawan katanya... tahun fiskal 2007/2008 baru saja berlalu, kini kita memasuki tahun fiskal 2008/2009 yang baru...apa pengharapan kami, apa ekspektasi kami...apa yang telah kami capai.... apa yang belum dapat kami wujudkan.... itulah pemikiran di malam minggu ini .. sambil menunggu si kecil tertidur bersama maminya.

Menengok kamus wikipedia , kami menemukan bahwa yang namanya
Human self-reflection is the capacity of humans to exercise introspection and the willingness to learn more about our fundamental nature, purpose and essence. The earliest historical records demonstrate the great interest which humanity has had in itself. Human self-reflection invariably leads to inquiry into the human condition and the essence of humankind as a whole.
Jadi kemampuan kita untuk melihat balik dan kerelaan untuk belajar adalah kunci dari refleksi diri untuk menuju keadaan yang lebih baik .

Setelah te
rdiam selam 15 menit, sambil melihat gambar gambar yang dikumpulkan lewat internet, disitu lerlihat dengan jelas bahwa kesemuanya merupakan cermin dari diri sendiri, apa keadaan dan fakta saat ini.
Beberapa resolusi pribadi terbersit bahwa pada tahun mendatang
akan kami songsong dengan impian baru yang lebih bertanggung jawab, etos kerja yang lebih bertanggung jawab, fokus dan mengurangi distraksi distraksi yang tidak perlu, hidup yang lebih sederhana dan simple, pengaturan waktu pribadi yang lebih bertanggung jawab, mengandalkan spiritualitas secara lebih bertanggung jawab ketimbang kesombongan akan kemampuan diri sendiri,lebih 'care dan generous' sebagai perwujudan kasih sayang dan kepedulian Sang Gusti Allah pada kami juga.

Perbaikan dan tekad ini disertai keyakinan bahwa 'segalanya akan didapatkan pas pada waktuNya' dan indah pada waktuNya juga.
Dengan berkahNya kami songsong September ini dengan 'semangat iman dan kerja' yang lebih bertanggung jawab.
Deo Gratias

Thursday, August 21, 2008

Tidak Ada Yang Kebetulan


Tidak ada yang kebetulan, demikian James Redfield memberikan argumen dan dogmanya dalam bab pertama Celestine Prophecy yang fenomenalnya itu, juga para bijak seperti pastor Anthony de Mello, Sang Rahib Agung dengan filosofi Reinkarnasi Nya.
Apa Yang DiTanam itulah Yang di Tuai, demikian Injil bersabda juga....
Hal kecil selalu membuahkan Hal Yang Besar, biji menjadi buah, bibit menjadi pohon, nilai nilai hakiki yang baik niscaya membuahkan kejayaan, disiplin-kerjakeras- kejujuran- integritas- kesabaran dan ketekunan-kebersihan badan sampai sanitasi lingkungan, konsistensi dan persistensi dalam menggapai tujuan luhur, kesetiaan dan loyalitas , dan masih banyak nilai nilai dalam keluarga inti - yang apabila diteruskan, diwariskan, yang pada akhirnya pada bangsa... itulah yang membawa kejayaan suatu bangsa.

Negri Matahari Terbit adalah salah satu contoh sukses dari penerapan sistem nilai hakiki pada keluarga dan negara , skala mikro dan makro, tercermin dalam kehidupan bermasyarakat bahwa nilai nilai mendasar itu hidup.... dalam perjalanan awal dari Narita menuju Tokyo terlihat begitu tertibnya antrian para pemuda, eksekutif , bahkan ibu rumahtangga ( yang sampai berkilometer antrian ) membeli tiket konser untuk akhir minggu.

Persiapan menjadi kota kandidat olimpiade 2016 sudah dicanangkan dan didengungkan dengan banyaknya banner dan kebulatan tekad... seperti pada persiapan Olimpiade Tokyo 1964 dengan gebrakan transportasi darat Shinkansen.... persiapan , rencana, planning yang diikuti dengan strategi yang matang mengenai pembiayaan, infrastruktur dlsb yang pada akhirnya diikuti dengan massive action yang luarbiasa ...pada akhirnya terciptalah Tokyo Olympics 1964.
Tekad yang d
emikianlah yang dipakai menjadi acuan untuk mempromosikan Tokyo menjadi kota penyelenggara Olimpiade 2016.

Kebijakan Merokok juga mendapat acungan jempol dari kita semua, memang tidak mudah mengendalikan konglomerasi ( diseantero jagat pun merupakan masalah klise ), tetapi kecintaan pemerintah Jepang terhadap rakyatnya lah yang sanggup memikirkan ide ... cara bagaimana mengurangi populasi perokok dari 25% penduduk ( data 2005 ) menjadi lebih rendah dari 20%, di Tokyo rokok sebagian besar (atau semua????) dijual melalui mesin mesin seperti mesin atm... dimana pembeli harus memasukkan ID card untuk melakukan transaksi... dengan demikian pemerintah dapat mengontrol data perokok yang di link dengan jaminan kesehatan sosialnya.. sehingga ada crosscheck akurat mengenai data perokok.

Hal hal sederhana selalu kelihatan menarik, memperhatikan para pengunjung mal yang rapi ketika naik eskalator, mereka dengan tertib dan disiplinnya berdiri disebelah kiri eskalotor, sehingga memudahkan bagi yang mau tergesa gesa di lajur kanan bebas hambatan...Mitsukosi. Takashimaya.,Ginza, .......oooo Jakarta ku??????????

My Word is My Bond.... istilah yang sangat dikramatkan dalam Pasar Modal... diterapkan dalam budaya malu dan bertanggung jawab dalam dunia bisnis dan politik, sehingga memudahkan mekanisme self control yang accountable...alot dalam perundingan tapi lancar dalam pelaksanaan keputusan yang matang.
Kerjakeras , disiplin dan bersungguh sungguh juga nampak jelas ketika kami mengunjungi red district area di Shinjukku.. para artis lokal dengan peluh dibadan mempertunjukan atraksi tari yang mengaggumkan para pengunjung

Kebersihan lingkungan dan sanitasi juga menjadi trademark yang jelas , sehingga kami mantap menyantap disemua lini rumah makan... mulai dari gang di daerah Hibiya sampai Izakaya Style Dinner di lantai 44 business district ...Uni dan Engawa yang luar biasa lezatnya sepertinya hanya mantap jika dilahap di Japun.

Selalu hal yang luar biasa dibangun oleh pengorbanan dan stres yang tinggi , disiplin merupakan kosakata yang enak didengung2kan ,,, tetapi tidak enak untuk dilakukan...perjuangan dan kelelahan juga nampak pada guratan wajah dari para kolega kami... dibalik senyuman selalu ada kepahitan dan kegetiran.. mereka mau membayar harganya... budaya harakiri selalu ada di hati sanubari mereka walaupun sudah bermetamorfosa.

Our whole lives are about finding the combined truth of our early family and then continually evolving this truth into higher and higher form until the telling of it becomes our mission.
James Redfield selalu
mengacu pada prinsip apa yang kita tanamkan pada keluarga kita ?? Selalu balik pada nilai basic.... bertanyalah ??? Sang Guru berkata ... bertanyalah.... apakah kita masih percaya dan mau melakukan hal hal yang kelihatannya sudah sangat pudar di masyarakat dan lingkungan kita semua ... apakah kita masih mau mendengarkan kata hati kita... James Redfield berkata.. Listening to our intuition , we will learn to be in the right place at the right timein order to provide our unique truth to others.....

Friday, June 06, 2008

Status Quo

Ketika mempersiapkan topik ini, ticker di sejumlah pemberitaan multimedia saya secara serentak memberitakan bahwa Mister Barack Obama memenangkan nominasi Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, ticker inilah yang langsung menggerakan tangan saya untuk googling search tentang perjalanan Barack Obama yang terekam di internet.
Diseju
mlah besar tempat podium dia bicara, selalu ada spanduk besar yang berbunyi CHANGE : WE CAN BELIEVE IN.
Menariknya bahwa kata CHANGE inilah yang menggerakkan hampir sejumlah voters demokrat datang ke TPU dan memilih Sang Kandidat yang lihai berorasi tentang Perubahan, the voters menginginkan perubahan.... apa maksudnya ??
Secara orasi politik dan orasi motivasi kata ini secara gamblang mudah dijelaskan oleh Sang Orator dengan gaya memikat dan dengan sejumlah anekdot , tapi apakah kata yang menjadi kunci kemenangan Mister Obama sudah merasuk di jiwa dan raga kita ??


Didalam 2 website www.aldultmeducation.com dan www.habitdoc.com ternyata dikemukan bahwa pada dasarnya 'perubahan' itu tidak sedemikian instan dan mudah, ada fase fase perjuangan penuh keringat dan darah sebelum sampai pada 'fase' berikutnya.... perubahan dari kepompong menjadi kupu kupu divideokan dengan begitu indahnya di National Geography....kalau kita menyimak tabel dari Zimmerman dkk 2000 (lihat www.adultmeducation.com) bahwa periode yang disebut prakomtemplasi merupakan box yang terbesar diantara 4 box tahapan selanjutnya.
Apakah ini bermaksud ???? Meniru gaya melayu bertanya......

Sebelum mencapai fase sadar akan pentingnya perubahan, sebagian besar dari kita enjoy dengan keadaan sekarang....hidup nyaman di zone nyaman ( terlepas dari kaya miskin...duaduanya maintain status quo )....inilah kondisi yang banyak terjadi secara mikro personal.... berbeda dengan kehidupan publik dengan slogan slogan eforia perubahan....didalam wikipedia disebutkan bahwa in statu quo res erant ante bellum yang kira kira berarti suatu keadaan 'tetap' sebelum peperangan
Jadi bermakna sangat dalam dan benar adanya peperangan di'dalam jiwa dan raga' kita jika menginginkan perubahan...pergi lagi setelah jam kantor , sabtu minggu mengikuti acara self help sharing, membangun kebiasaan bertemu orang baru, membina partner menjadi enterprenur
yang lebih tangguh... semuanya meninggalkan zone nyaman dan inilah 'perang' yang sesungguhnya.

Selalu ada perang sebelum kemerdekaan, selalu ada perjuangan sebelum pembebasan, selalu ada kompong sebelum kupu kupu...
Jadi kenapa
status quo ............

Tuesday, May 13, 2008

Unity n Uniformnity : Core Value

Menjadi seorang orator, pembicara motivasi, trainer, konsultan ini dan itu... menjadi lahan industri multi milyar dollar di seluruh dunia... mulai dari kelas dunia sampai kelas idola cilik...mereka sangat trampil mengemukakan berbagai konsep dan arahan sampai semua audiens berdecak kagum dan mengangguk angguk mengiyakan dan menyetujui semua arahan sang bintang panggung. Tak ada yang salah dengan fenomena global ini, semuanya ok ok saja.

Menjadi seorang yang walk the talk, seorang leader yang memberikan contoh karena telah melakukan hal yang sama dengan yang dipimpinnya, adalah sama sekali berbeda dan mempunyai nilai yang lebih, dibandingkan dengan paragraf pertama.
Dampak langsung sebagai hubungan sebab akibat adalah timbulnya rasa respek, hormat, dan loyalitas yang tinggi diantara komunitas baik komunitas lokal, regional maupun global.

Keterikatan inilah yang mendasari kami berkumpul di Kuala Lumpur, dimana rekan rekan dari 12 negara Asia Pasifik ( Amerika Serikat, China, Korea, Hongkong, India, Thailand, Afrika Selatan, Singapura, Brunai, Filipina, Indonesia dan Malaysia selaku tuan rumah ) dengan segala kekuatan dan keterbatasannya masing masing , ingin merasakan kedekatan, keakraban, transformasi visi dan core value dari Sang Pemimpin Komunitas Global.

Kesederhanaan dari core value- Kejujuran, Transparansi, Integritas, Kegigihan Nilai nilai Keluarga dalam menghadapi Tantangan, Komitmen, Etos Kerja- semuanya dengan gamblang disharingkan secara terbuka berdasarkan pengalaman pengalaman yang mengharukan.
Ada tawa ca
nda , kemeriahan dan atraksi panggung, juga linangan air mata dimana nilai kejujuran diatas segalanya.

Bisa dibayang
kan betapa berharganya menjadi bagian dari sebuah komunitas yang menjunjung tinggi nilai nilai dasar kehidupan, yang membentuk karakter kita menjadi lebih baik, dan akhirnya berpengaruh pada orang orang disekitar kita ....Perasaan itulah yang tak terbayarkan oleh materi.

Memang mudah menjadi pengamat dan memberikan opini terhadap apa yang tidak dikerjakan dengan sepenuh hati dan pikiran, dan mudah juga menjadi skeptis tatkala tantangan datang bertubi tubi, tapi kekuatan sharing dari 12 negara menjadikan kita bisa mempunyai pandangan bahwa yang basic selalu akan kuat, perjuangan akan melahirkan kemerdekaan, harapan menjadi lebih kuat, percaya akan kekuatan impian, dan kerja bersama dengan Tuhan senantiasa akan memberikan optimisme .

Kesatuan dan Kebersamaan dalam Nilai Nilai Yang Hakiki akan membawa kita kedalam kehidupan yang lebih berarti, lebih baik, dan sama tuh dengan visi partner global ....HELP PEOPLE LIVE BETTER LIVES.......



Tuesday, April 15, 2008

Habit Part II

Siapakah Aku ?

Aku adalah teman tetapmu
Aku adalah penolongmu yang terbesar atau bebanmu yang terberat
Aku akan mendorongmu maju atau menyeretmu menuju kegagalan
Aku sepenuhnya tunduk pada perintahmu
Sebagian hal yang kamu lakukan mungkin sebaiknya kamu serahkan
saja kepadaku, maka aku akan dapat melakukannnya dengan cepat dan tepat

Aku mudah diatur, kamu tinggal tegas terhadapku
Tunjukkan kepada ku , bagaimana persisnya kamu ingin sesuatu itu dilaksanakan , dan setelah beberapa kali aku akan melakukannya dengan otomatis.
Aku adalah hamba dari semua insan besar, dan sayangnya , juga hamba dari semua pecundang
Mereka yang besar, telah kujadikan besar
Mereka yan
g gagal, telah kujadikan pecundang

Aku bukan mesin, walaupun aku bekerja dengan ketepatan seperti mesin ditambah intelegensia manusia
Kamu bisa menjalankan aku demi keuntungan atau demi kehancuran - tidak ada bedanya bagiku

Ambillah aku, latihlah aku, tegaslah terhadapku, maka aku akan meletakkan dunia di kakimu
Kendorlah ter
hadapku , maka aku akan menghancurkanmu

Siapakah Aku ?


Sean Covey " 7 Habits of Highly Effective Teens "

Saturday, February 09, 2008

Success Begins with Believing

In a previous edition of Success Strategies, I talked about how in order to be successful, we must first define what success means to us, and that means getting CLEAR about what you want, writing it down, and thinking BIG!

If you are going to be successful in creating the life of your dreams, you have to believe that you are capable of making it happen. You have to believe you have the right stuff, that you are able to pull it off. You have to believe in yourself. Whether you call it self-esteem, self-confidence, or self-assurance, it is a deep-seeded belief that you have what it takes - the abilities, inner resources, talents, and skills to create your desired results.

Ultimately, you must learn to control your self-talk, eliminate any negative and limiting beliefs, and maintain a constant state of positive expectations.

Control Your Self-Talk
Researchers have found that the average person thinks as many as 50,000 thoughts a day. Sadly, many of those thoughts are negative -- I'm not management material... I'll never lose weight... It doesn't matter what I do, nothing ever works out for me. This is what psychologists call victim language. Victim language actually keeps you in a victim state of mind. It is a form of self-hypnosis that lulls you into a belief that you are unlovable and incompetent.

In order to get what you want from life, you need to give up this victim language and start talking to yourself like a winner -- I can do it... I know there is a solution... I am smart enough and strong enough to figure this out... Everything I eat helps me maintain my perfect body weight.

You Are Always Programming Your Subconscious Mind
Your subconscious mind is like the crew of a ship. You are it's captain. It is your job to give the crew orders. And when you do this, the crew takes everything you say literally. The crew (your subconscious) has no sense of humor. It just blindly follows orders. When you say, "Everything I eat goes straight to my hips," the crew hears that as an order: Take everything she eats, turn it into fat and put it on her hips. On the other hand, if you say, "Everything I eat helps me maintain my perfect body weight," the crew will begin to make that into reality by helping you make better food choices, exercise, and maintain the right metabolism rate for you body.

This power of your subconscious mind is the reason you must become very vigilant and pay careful attention to your spoken and internal statements. Unfortunately, most people don't realize they are committing negative self-talk, which is why it is best to enlist another person -- your success partner -- in monitoring each other's speaking. You can have a signal for interrupting each other when you use victim language.

Use Affirmations to Build Self-Confidence
One of the most powerful tools for building worthiness and self-confidence is the repetition of positive statements until they become a natural part of the way you think. These "affirmations" act to crowd out and replace the negative orders you have been sending your crew (your subconscious mind) all these years. I suggest that you create a list of 10 to 20 statements that affirm your belief in your worthiness and your ability to create the life of your dreams.

Of course, what to believe is up to you, but here are some examples of affirmations that have worked for others in the past:

I am worthy of love, joy and success.
I am smart and make wise choices.
I am loveable and capable.
I create anything I want.
I am able to solve any problem that comes my way.
I can handle anything that life hands me.
I have all the energy I need to do everything I want to do.
I am attracting all the right people into my life.

Believing in Yourself is an Attitude
Believing in yourself is a choice. It's an attitude you develop over time. It's now your responsibility to take charge of your own self-concept and your beliefs. It might help to know that the latest brain research now indicates that with enough positive self-talk and positive visualization combined with the proper training, coaching, and practice, anyone can learn to do almost anything.

You must choose to believe that you can do anything you set your mind to - anything at all - because, in fact, you can!

© 2008 Jack Canfield

Tuesday, February 05, 2008

Tak Ada Gading Yang Tak Retak

Menjelang Imlek 2559 sudah banyak peristiwa akbar dalam kehidupan bermasyarakat... khususnya di ibukota negri ini, dimulai dari dunia finansial yang digunjang habis habisan oleh prinsip kekuranghatihatian dari para investment banker di negri paman sam, yang melanda dan membuat panik para gubernur bank sentral seantero jagad bahkan para kepala negara adikuasa...tingkah polah trader Socgen juga tidak kalah heboh yang bisa membuat apbn negara negara berkembang langsung ambruk... bayangkan dengan kekalahan sekitar 69 triliun... berapa nilai invetasi yang dikelolanya.
Masih segar dalam pemberitaan dan intrik intrik infotainment, berpulangnya Jendral Besar Bintang Penuh
Soeharto menyedot pangsa pasar terbesar dalam media mulai dari radio hingga media cetak dan televisi..."Seorang Yang Besar selalu membuat keputusan Besar, Berani bertindak Besar juga dengan konsekuensi Kesalahan dan Kekeliriuan Besar".
Pro dan Kontra senantiasa menghiasi Bapak Pembangunan Nasional , dalam kepemimpinannya 3 dekade, ban
yak menyentuh barisan grassroot tertutama dengan program agrarisnya yang populis, tetapi menyobek hati para aktivis ham dan reformis. Selalu ada putih diantara hitam ...dan hitam diantara putih...
Kembali banjir menjadi pengantar masuk nya tahun Tikus Tanah...selalu ada program dan komentar ..terutama anggaran.. bisa sudah kejadian...semua petinggi seolah olah mempertanyakan dan bertanya bertanya apa siapa dan mengapa....( basi deh )
Prinsip rumah
tangga sehat rupanya sudah dilupakan untuk diterapkan pada rumah tangga yang lebih besar... kebersihan pangkal kesehatan.. itulah basic.
Get master at the basic... motto itulah yang paling sering didengung dengungkan dalam pertemuan yang rutin diikuti ...tetapi sekali lagi manusia paling pintar untuk berkelit dan beralasan... dari prajurit sampi jendral, dari muda sampai tua, bahkan dari miskin sampai kaya.

Peribahasa T
ak Ada Gading Yang Tak Retak sebenarnya mirip dan serupa dengan Yin Yang,,, entah sudah berapa abad para leluhur kita mengerti tentang prinsip yang luar biasa ini, kejadian dan peristiwa baik makro maupun mikro memberi contoh pada kita semua, bahwa 10 adalah milik Allah, no bodys perfect, bahkan pada tatanan paling top sekalipun, sehingga konsep kultus individu adalah konsep yang paling sering memberikan kekecewaan bagi sebagian besar para pengikutnya.... lihatlah , sebegitu banyaknya contoh mulai dari abad permulaan sampai abad XXI ini, sang Jendral Besar yang begitu teguh dan terhormat dalam membangun dan membina relationship dengan Sang Ibu tidak bisa dilihat dengan jelas dan menjadi panutan dari putra dan putrinya, Sang Ratu Britania Raya juga mengalami hal serupa, Begawan Investasi yang begitu dipermuliakan dalam lingkungan finansial dengan kebijakannya yang luar biasa, mendermakan 83% dari kekayaannya untuk digunakan demi kepentingan umat manusia melalui riset kesehatan dan pengobatan penyakit- melalui Yayasan Bill & Melinda Gates- juga tak luput harus merelakan tahta perkawinan yang sudah dibina lebih dari 40 tahun,,,,,,, bayangkan Buffet berceramah didepan para akademisi dan praktisi bisnis, bahwa investasi dalam saham seperti layaknya sebuah perkawinan katolik.
Seorang Begawa
n dalam bisnis networking pun tak luput dari deraan hubungan , dimana konteks panutan relationship sudah menjadi tidak relevan lagi dibandingkan dengan ketidakharmonisan dan kepurapuraan, contoh ini mengingatkan pada seorang Mister America yang kehilangan keluarganya disaat menerima mahkota kemenangannya.

Apakah ini berharga??? Tidaka ada yang bisa menjawab dan menjelaskan kecuali yang mengalami, berat ringan , sedih dan tertawa, nakal dan alim, kaya miskin, semua nya adalah harmoni dalam yinyang, debit dan kredit ... (itu lebih jelas).
Gading Gajah senantiasa diberi ornamen ...untuk menutupi retak retak halus... demikian pula kehidupan kita semua... Tak Ada Gading Yang Tak Retak