rip Freedom Project: Tak Ada Gading Yang Tak Retak

Tuesday, February 05, 2008

Tak Ada Gading Yang Tak Retak

Menjelang Imlek 2559 sudah banyak peristiwa akbar dalam kehidupan bermasyarakat... khususnya di ibukota negri ini, dimulai dari dunia finansial yang digunjang habis habisan oleh prinsip kekuranghatihatian dari para investment banker di negri paman sam, yang melanda dan membuat panik para gubernur bank sentral seantero jagad bahkan para kepala negara adikuasa...tingkah polah trader Socgen juga tidak kalah heboh yang bisa membuat apbn negara negara berkembang langsung ambruk... bayangkan dengan kekalahan sekitar 69 triliun... berapa nilai invetasi yang dikelolanya.
Masih segar dalam pemberitaan dan intrik intrik infotainment, berpulangnya Jendral Besar Bintang Penuh
Soeharto menyedot pangsa pasar terbesar dalam media mulai dari radio hingga media cetak dan televisi..."Seorang Yang Besar selalu membuat keputusan Besar, Berani bertindak Besar juga dengan konsekuensi Kesalahan dan Kekeliriuan Besar".
Pro dan Kontra senantiasa menghiasi Bapak Pembangunan Nasional , dalam kepemimpinannya 3 dekade, ban
yak menyentuh barisan grassroot tertutama dengan program agrarisnya yang populis, tetapi menyobek hati para aktivis ham dan reformis. Selalu ada putih diantara hitam ...dan hitam diantara putih...
Kembali banjir menjadi pengantar masuk nya tahun Tikus Tanah...selalu ada program dan komentar ..terutama anggaran.. bisa sudah kejadian...semua petinggi seolah olah mempertanyakan dan bertanya bertanya apa siapa dan mengapa....( basi deh )
Prinsip rumah
tangga sehat rupanya sudah dilupakan untuk diterapkan pada rumah tangga yang lebih besar... kebersihan pangkal kesehatan.. itulah basic.
Get master at the basic... motto itulah yang paling sering didengung dengungkan dalam pertemuan yang rutin diikuti ...tetapi sekali lagi manusia paling pintar untuk berkelit dan beralasan... dari prajurit sampi jendral, dari muda sampai tua, bahkan dari miskin sampai kaya.

Peribahasa T
ak Ada Gading Yang Tak Retak sebenarnya mirip dan serupa dengan Yin Yang,,, entah sudah berapa abad para leluhur kita mengerti tentang prinsip yang luar biasa ini, kejadian dan peristiwa baik makro maupun mikro memberi contoh pada kita semua, bahwa 10 adalah milik Allah, no bodys perfect, bahkan pada tatanan paling top sekalipun, sehingga konsep kultus individu adalah konsep yang paling sering memberikan kekecewaan bagi sebagian besar para pengikutnya.... lihatlah , sebegitu banyaknya contoh mulai dari abad permulaan sampai abad XXI ini, sang Jendral Besar yang begitu teguh dan terhormat dalam membangun dan membina relationship dengan Sang Ibu tidak bisa dilihat dengan jelas dan menjadi panutan dari putra dan putrinya, Sang Ratu Britania Raya juga mengalami hal serupa, Begawan Investasi yang begitu dipermuliakan dalam lingkungan finansial dengan kebijakannya yang luar biasa, mendermakan 83% dari kekayaannya untuk digunakan demi kepentingan umat manusia melalui riset kesehatan dan pengobatan penyakit- melalui Yayasan Bill & Melinda Gates- juga tak luput harus merelakan tahta perkawinan yang sudah dibina lebih dari 40 tahun,,,,,,, bayangkan Buffet berceramah didepan para akademisi dan praktisi bisnis, bahwa investasi dalam saham seperti layaknya sebuah perkawinan katolik.
Seorang Begawa
n dalam bisnis networking pun tak luput dari deraan hubungan , dimana konteks panutan relationship sudah menjadi tidak relevan lagi dibandingkan dengan ketidakharmonisan dan kepurapuraan, contoh ini mengingatkan pada seorang Mister America yang kehilangan keluarganya disaat menerima mahkota kemenangannya.

Apakah ini berharga??? Tidaka ada yang bisa menjawab dan menjelaskan kecuali yang mengalami, berat ringan , sedih dan tertawa, nakal dan alim, kaya miskin, semua nya adalah harmoni dalam yinyang, debit dan kredit ... (itu lebih jelas).
Gading Gajah senantiasa diberi ornamen ...untuk menutupi retak retak halus... demikian pula kehidupan kita semua... Tak Ada Gading Yang Tak Retak