Re-Uni : Sebuah Perjalanan
Re-uni berarti bersatu/berkumpul/bertemu kembali, setelah 27 tahun meninggalkan bangku Junior Hi, saya diingatkan kembali untuk menyediakan perhatian dan waktu pada sekolah bangku pertama di kota kelahiran saya.
Apa yang sudah saya kerjakan selama 27 tahun, sehingga apa pula yang bisa kita berikan pada almamater yang sudah berjasa menanamkan core value.
Tak banyak ternyata, apa yang kita bisa berikan dibanding apa yang diperoleh, kalau kita mau jujur melihat 'kedalam'.Begitu besar pengabdian dan pengorbanan seorang pendidik, yang mengabdikan lebih dari 2 dasawarsa di dunia pendidikan.....mungkin sama disetiap kasus, kalo terjadi reuni.....masihkah kita peduli akan para pendidik yang telah purnabakti, .....bagaimana penghidupan dan kehidupan mereka sekarang ???
Re-uni juga bermakna membuat , membangun kembali semangat kebersamaan antar rekan yang pernah satu angkatan, mencari tahu dimana mereka berkarya, mencari 'link' apakah mereka masih punya hubungan emosional dengan almamater dan pendidik.
Sibuk dan kompleks kehidupan ini , jika kita senantiasa didalamnya , dari pagi pagi buta sampai kelamnya malam, seluruh waktu difokuskan pada kegiatan ego kita sebagai pribadi yang mencari aktualisasi.
Satu titik tertentu, berhentilah ! Lihatlah kehidupan diluar kehidupan kita sendiri,lihatlah kehidupan dilingkungan almamater, lihatlah re-uni !!
Pada saat kita berhenti, maka kita akan tahu posisi kita, dititik manakah kita berada.
Dalam acara Jalan Santai Alumni, saya berjumpa dengan pendidik Biologi sekaligus coach basketball team, pak Theo (demikian kita menyapanya), raut usia yang sudah tidak muda lagi, tapi bersemangat dengan jalan pagi dan bernostalgia tentang tim basket asuhannya, yang sekarang sudah banyak yang menjadi 'orang'. Reuni menurut beliau adalah satu falsafah kacang tidak melupakan kulitnya, dalem dan mengena banget......
Disela sela acara beliau sudah menghilang dari keramaian, dan ternyata sudah dirumahnya ,cerita pahit getir dan manis beliau sangat menginspirasi agar kita semua menjadi manusia yang tahu berterimakasih dan berbudi pekerti. (Mudah mudah an nangkep apa yang tersirat didalamnya).
Cepat cepat saya mencari waktu untuk mengunjungi tempat tinggalnya yang sangat sederhana , dan selanjutnya off de record..........
Time to share, time to remember..........
Apa yang sudah saya kerjakan selama 27 tahun, sehingga apa pula yang bisa kita berikan pada almamater yang sudah berjasa menanamkan core value.
Tak banyak ternyata, apa yang kita bisa berikan dibanding apa yang diperoleh, kalau kita mau jujur melihat 'kedalam'.Begitu besar pengabdian dan pengorbanan seorang pendidik, yang mengabdikan lebih dari 2 dasawarsa di dunia pendidikan.....mungkin sama disetiap kasus, kalo terjadi reuni.....masihkah kita peduli akan para pendidik yang telah purnabakti, .....bagaimana penghidupan dan kehidupan mereka sekarang ???
Re-uni juga bermakna membuat , membangun kembali semangat kebersamaan antar rekan yang pernah satu angkatan, mencari tahu dimana mereka berkarya, mencari 'link' apakah mereka masih punya hubungan emosional dengan almamater dan pendidik.
Sibuk dan kompleks kehidupan ini , jika kita senantiasa didalamnya , dari pagi pagi buta sampai kelamnya malam, seluruh waktu difokuskan pada kegiatan ego kita sebagai pribadi yang mencari aktualisasi.
Satu titik tertentu, berhentilah ! Lihatlah kehidupan diluar kehidupan kita sendiri,lihatlah kehidupan dilingkungan almamater, lihatlah re-uni !!
Pada saat kita berhenti, maka kita akan tahu posisi kita, dititik manakah kita berada.
Dalam acara Jalan Santai Alumni, saya berjumpa dengan pendidik Biologi sekaligus coach basketball team, pak Theo (demikian kita menyapanya), raut usia yang sudah tidak muda lagi, tapi bersemangat dengan jalan pagi dan bernostalgia tentang tim basket asuhannya, yang sekarang sudah banyak yang menjadi 'orang'. Reuni menurut beliau adalah satu falsafah kacang tidak melupakan kulitnya, dalem dan mengena banget......
Disela sela acara beliau sudah menghilang dari keramaian, dan ternyata sudah dirumahnya ,cerita pahit getir dan manis beliau sangat menginspirasi agar kita semua menjadi manusia yang tahu berterimakasih dan berbudi pekerti. (Mudah mudah an nangkep apa yang tersirat didalamnya).
Cepat cepat saya mencari waktu untuk mengunjungi tempat tinggalnya yang sangat sederhana , dan selanjutnya off de record..........
Time to share, time to remember..........
<< Home