Prioritas
Pagi ini disurat kabar, kita membaca pengunduran diri Juergen Klinsmann sebagai pelatih tim Jerman.Selalu banyak komentar dan pendapat, apakah disaat karir puncak dan dielu-elukan oleh rakyat Jerman untuk kembali mempersiapkan tim Jerman menghadapi EuroCup 2008, retire adalah pilihan yang tepat. Umur tergolong muda untuk seorang pelatih, energik dan punya pengalaman segudang sebagai pemain kelas dunia, serta motivator ulung, semuanya ada pada diri Sang Klinsi. Tapi Klinsmann adalah tetap sebagai seorang kepala rumah tangga, suami, ayah dari anak anaknya. Klinsmann adalah seorang pribadi mikro yang selalu memegang prinsip keluarga tradisional, ditengah hiruk pikuk dan dukungan ( yang terus mengalir dari Klinsmania) ,dia back to nature of life.
Stephen Covey membahas betapa pentingnya kita selalu dan senantiasa harus memegang teguh circle of influence, dan dengan aktivitas kehidupan kita senantiasa circle of influence akan membesar,kasus Klinsi sebagai contoh bagaimana seorang Klinsmann telah mempengaruhi jutaan hasrat dan pengharapan rakyat Jerman. Bagi Klinsmann mungkin itu adalah circle of corncern terhadap perkembangan sepak bola Jerman, masih banyak calon pelatih berkualitas dan ambisius yang berlomba untuk mengisi posisi kunci tersebut, sepak bola akan terus berjalan dengan atau tanpa seorang Juergen Klismann. Tetapi bagi keluarga Klismann ,hanya ada seorang ayah, suami, yang waktunya tidak bisa tergantikan. Time to share n discuss, begitu yang selalu di ungkapkan Klinsi.
Ilustrasi kasus Klinsman mestinya juga membawa dampak bagi kehidupan kita semua dalam bidangnya masing masing, bagaimana selama ini kita mengatur kehidupan kita, apakah karir kita membawa kita kearah yang makin menjauhkan dari nilai nilai tradisional keluarga ??Atau kegiatan kegiatan yang kita lakukan terlalu banyak yang bersifat concern ( circle of corncern yang berlebihan ).Apa sih yang menjadi prioritas diri dan kehidupan kita ??
Semuanya berpulang pada diri masing masing, dan semoga setiap hari kita bertambah baik karena senantiasa belajar dan menganggap diri kita belum apa apa ( hijau kan lebih baik dari matang ? )
Stephen Covey membahas betapa pentingnya kita selalu dan senantiasa harus memegang teguh circle of influence, dan dengan aktivitas kehidupan kita senantiasa circle of influence akan membesar,kasus Klinsi sebagai contoh bagaimana seorang Klinsmann telah mempengaruhi jutaan hasrat dan pengharapan rakyat Jerman. Bagi Klinsmann mungkin itu adalah circle of corncern terhadap perkembangan sepak bola Jerman, masih banyak calon pelatih berkualitas dan ambisius yang berlomba untuk mengisi posisi kunci tersebut, sepak bola akan terus berjalan dengan atau tanpa seorang Juergen Klismann. Tetapi bagi keluarga Klismann ,hanya ada seorang ayah, suami, yang waktunya tidak bisa tergantikan. Time to share n discuss, begitu yang selalu di ungkapkan Klinsi.
Ilustrasi kasus Klinsman mestinya juga membawa dampak bagi kehidupan kita semua dalam bidangnya masing masing, bagaimana selama ini kita mengatur kehidupan kita, apakah karir kita membawa kita kearah yang makin menjauhkan dari nilai nilai tradisional keluarga ??Atau kegiatan kegiatan yang kita lakukan terlalu banyak yang bersifat concern ( circle of corncern yang berlebihan ).Apa sih yang menjadi prioritas diri dan kehidupan kita ??
Semuanya berpulang pada diri masing masing, dan semoga setiap hari kita bertambah baik karena senantiasa belajar dan menganggap diri kita belum apa apa ( hijau kan lebih baik dari matang ? )
<< Home