rip Freedom Project: Life Journey

Friday, January 19, 2007

Life Journey

John, seorang yang bekerja serabutan dibidang pertanian, waktu cuaca dan alam mendukung dia bersama tim nya menanam padi, gandum dan sebangsanya,dia menjadi tenaga profesional dengan sistem bagi hasil dengan para landlord, terkadang baik terkadang kurang baik, terkadang mulus terkadang macet, tanpa disadari proses hidupnya telah melewati usia 40 tahun, apapun dia kerjakan dengan sungguh sungguh dan penuh pengharapan , visualisasi Vincent v Gogh tentang si 'John' bisa kita nikmati dengan indahnya, proses apapun mulai dia berperan sebagai woodcutter, maupun penjual kayu ke desa desa pernah dia lakoni.

Tetapi kembali lagi, di usia post 40, dia berpikir dan merenung, sampai kapan dan apa jadinya hidup yang sedang dia lakoni, bagaimana akhirnya? Apakah John bisa beristrahat dengan putranya dilumbung padi yang makmur ? Apakah dia juga akan menghabiskan waktu dan tenaganya sampai tak ada lagi yang tersisa ?

John merasa hidupnya seperti mendrible bola didepan gawang tanpa bisa memasukkan goal ke gawang dan merayakan nya, dia berpendapat bahwa serangan demi serangan telah dia lakukan selama berpuluh tahun, sampai akhirnya dia bertanya pada seseorang yang dia anggap pantas memberikan
wejangan.

sang Guru -demikian dipanggilnya- bertanya , Resiko terbesar apakah yang pernah diambil John semasa pergulatannya?? Apakah jalur aman dan status quo yang senantiasa mendampingi John selama puluhan tahun? Resiko mengandung unsur perubahan yang drastis , baik dalam tindakan dan cara berpikir ........ demikian sang Guru bertuah tidak lebih dari 5 menit.

John merasa usia produktif dan life expectansy sampai 65/70 , berarti masih ada peluang 20 tahunan untuk berbalik arah dan melakukan perubahan sambil melihat semua keadaan dari kaca mata yang berlainan .

Waktu d
ia pulang kerumah melihat anak anaknya mengomel karena setiap hari lauk pauk disajikan dalam menu yang sama, dia bisa tersenyum karena dia memiliki keluarga yang utuh dan harmonis karena masih bisa makan bersama dan berargumentasi positif tentang ambisi mendapatkan penghasilan tambahan untuk merubah menu makanan.

Begitu disadari bahwa badan nya lelah dan pegal, dia bersyukur bahwa dia diberkati masih bisa bekerja keras dan sehat.

Begitu dia menengok keluar jendela , bahwa besok halaman dan saluran saluran perlu dibersihkan, dia juga bersyukur bahwa dia diberkati dengan rumah tinggal yang layak.

Dan yang paling indah , begitu John terbangun dari tidurnya dia bersyukur bahwa YMK sangat menyayangi nya dengan memberi kehidupan dan kesempatan mendrible bola ke gawang, dengan optimisnya dia semangat dan yakin bahwa Goal akan terjadi dalam hidupnya, toh kita diberkati dengan energi dan tenaga untuk bermain 2 X 45 menit dan extra time 2 X 15 menit , dan tetap ada adu penalti sebagai bonus kita yang sudah bekerja keras.
Bravo John !